SISTEM RELIGI
A. Perhatian Antropologi Pada Sistem Religi
Pada
perkembangannya, Antropologi berusaha mengungkapkan latar belakang mengapa
manusia percaya pada kekuatan supranatural ? mengapa pula manusia melakukan
aktifiras ? yang beranekaragam untuk melakukan dan mencari hubungan dengan
kekuatan supranatural ? mengapa masyarakat yang satu dengan yang lain memiliki
sistem religi yang berbeda-beda ? bagaimana pula sistem religi mengalami
perubahan ? melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian para antropologi
mencoba mengamati berbagai sistem religi yang ada dimuka bumi ini. Dan kemudian
mengklarifikasikan kedalam beberapa konsep. Salah satu hasil dari pengamatan
tersebut, kemudian melahirkan pengertian tentang sistem religi.
Beberapa jawaban atas pertanyaan
tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Kelakuan
manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia mulai sadar akan adanya
paham jiwa.
b. Kelakuan
manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia mengakui adanya banyak
gejala yang tidak dapat diterangkan dengan akalnya.
c. Kelakuan
manusia yang bersifat religi itu terjadi dengan maksud untuk menghadapi
krisis-krisis yang ada dalam jangka waktu hidup manusia
d. Kelakuan
manusia yang bersifat religi itu terjadi karena adanya kejadian-kejadian luar
biasa dalam hidupnya dan alam sekelilingnya.
e. Kelakuan
manusia yang bersifat religi itu terjadi karena waktu getaran atau emosi yang
ditimbulkan dalam jiwa manusia sebagai akibat dari pengaruh rasa kesatuan
sebagai warga masyarakat.
f. Kelakuan
manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia mendapat suatu firman
dari Tuhan.
B.
Pengertian
Sistem Religi
religi
berasal dari kata religari dan relegari (latin) religari memiliki makna suatu
perbuatan yang memperhatikan kesungguh-sungguhan dalam melakukannya relegari
memiliki arti perbuatan bersama dalam ikatan saling mengasihi. Kedua istilah
ini memiliki corak individual dan sosial dalam suatu perbuatan religius. Leslie
A. White berpendapat bahwa religi atau salah satu unsur yang membentuk religi
tersebut yakni keyakinan (belief) adalah satu satu bagian dari sistem ideologi.
Sistem tersebut merupakan salah satu wujud kebudayaan. Dengan demikian, religi
merupakan bagian dari dan terbentuk dalam ruang lingkup kebudayaan manusia.
Religi sebagai sebuah sistem memperlihatkan adanya kesaling hubungan antar lima
unsur yang ada didalamnya. Kelima unsur sistem religi terurai secara lebih
lanjut pada sub pokok bahasan dibawah ini. Dari lima unsur sistem religi,